Sabtu, 28 Desember 2013

Hantu Terowongan Casablanca Sesungguhnya


request by: @rezkibagues

Kejadian ini terjadi saat saya masih menjadi seorang mahasiswa, sekitar tahun 2005. Saat itu di Indonesia tengah booming dengan film-film bergenre horror dan hantu yang mengangkat cerita hantu-hantu lokal. Sebut saja beberapa judul seperti jelangkung, tusuk jelangkung, suster ngesot, hantu jeruk purut hingga hantu terowongan casablanca, semua menjadi langganan di hampir semua film yang diputar dibioskop.

Khusus untuk judul terakhir, yakni hantu terowongan casablanca, saat punya cerita tersendiri. Malam itu sekitar pukul 21.00 WIB (saya tidak ingat pasti tanggal berapa), saya hendak mengantar seorang teman wanita saya, setelah jalan-jalan di Mall Ambasador yang terletak di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Mengingat letak rumah teman saya di daerah Rawamangun, saya terpaksa mengambil jalur melintasi terowongan casablanca. Kebetulan saat itu mitos tentang hantu terowongan casablanca, tengah hangat dibicarakan, karena memang saat itu trend hantu dan mistik tengah naik daun.

Malam itu saat saya melintas di terowongan casablanca, kondisi tengah hujan rintik-rintik. Berniat untuk pulang sebelum hujan besar, akhirnya saya dengan kecepatan cukup tinggi membawa sepeda motor melewati terowongan casablanca. Tiba-tiba ditengah terowongan sepeda motor yang saya bawa terasa berat, dan oleng. Saya pun menghentikan sepeda motor tepat ditengah terowongan untuk memeriksa apa yang terjadi, dan menemukan ban belakang motor saya bocor terkena sejenis besi yang dimodifikasi menyerupai paku.

Dengan perasaan kesal, saya menuntun sepeda motor untuk mencari tukang tambal ban terdekat. tidak jauh dari ujung terowongan casablanca, tepatnya di depan pintu masuk pemakaman umum, ada satu tukang tambal ban yang membuka prakteknya disana. Dari kejauhan saya juga melihat ada sekitar 2 sampai 3 motor yang parkir di dekat tukang tambal ban itu. Begitu sampai tukang tambal ban itu, ternyata motor-motor yang saya lihat juga mengalami hal serupa dengan saya yakni bocor ban.

Rasa heran muncul dalam pikiran saya, saat melihat ternyata apa yang membuat ban sepeda motor saya dan ban sepeda motor lainnya bocor, disebabkan karena hal yang sama, yakni potongan besi yang dibentuk menyerupai besi, dengan kedua ujungnya dipotong lancip. Dari beberapa motor yang mendatangi tambal ban itu semuanya harus menganti ban dalam sepeda motornya, karena robek atau sengaja dirobek oleh tukang tambal ban itu. mengingat uang yang terbatas, saya cuma bisa berdoa agar saya tidak harus sampai menganti ban sepeda motor.

Namun ternyata doa saya tidak didengar, saya pun harus menganti ban dalam dengan harga yang selangit jika dibanding saya membeli ban dalam di bengkel resmi atau toko onderdil sepeda motor. Namun karena malam sudah hampir larut dan saya harus segera mengantar pulang teman saya, dengan terpaksa dan diikuti rasa kesal saya akhirnya membeli ban dalam dari tukang tambal ban itu.

Kecurigaan akan adanya usaha tidak sehat dari tukang tambal ban semakin menjadi-jadi, saat saya tengah menunggu ban diganti, ada seorang pengendara sepeda motor yang mengalami ban bocor karena sebab yang sama dengan saya dan beberapa motor sebelum saya. Meski malam itu saya pulang, namun dalam hati masih terasa kesal dan berjanji untuk melakukan penyelidikan besok malam.

Bukan karena pelit mengeluarkan uang untuk menganti ban dalam, namun penyelidikan yang saya lakukan murni didorong rasa ingin tahu apakah tukang tambal ban itu bekerja dengan jujur. Tepat pukul 20.30 WIB, saya sudah memarkir sepeda motor saya diseberang jalan, berhadapan langsung dengan tukang tambal ban yang saya temui malam sebelumnya. Hasilnya luar biasa, dalam waktu beberapa jam saja tukang tambal ban itu sudah menganti 8 ban dalam sepeda motor, yang membuat para pemilik sepeda motor pulang dengan raut muka kesal dan tidak ikhlash.

Mengingat waktu sudah semakin malam dan sudah cukup lelah memperhatikan praktek tukang tambal ban dari kejauhan, saya pun bertekad untuk melanjutkan dan meningkatkan penyelidikan di malam berikutnya. ke esokan harinya saya memindahkan lokasi penyelidikan di sekitar depan terowongan casablanca yang tidak jauh dari Mal Ambassador. Sore itu saya menunggu apakah kecurigaan saya, bahwa tukang tambal ban yang saya temui dua malam lalu melakukan praktek menyebar paku terbukti atau tidak. Tetapi hingga malam tiba, tidak terlihat adanya aktivitas penyebaran paku yang dilakukan oleh siapa pun.

Tidak menyerah saya melanjutkan penyidikan di malam berikutnya, dengan waktu menunggu di geser dari sore hari ke malam hari sekitar pukul 19.00 WIB. Malam itu pun penyelidikan tidak membuatkan hasil. Namun saya tidak menyerah untuk membuktikan hal itu, keesokan malam saya kembali menunggu di sekitar depan terowongan casablanca, kali ini hingga dini hari. Dan apa yang saya curigai malam itu terjawab. Sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari, saya melihat sepeda motor dengan ditumpangi dua orang berhenti di mulut terowongan.

Kondisi jalan saat itu tengah sepi, dan orang yang dibonceng kemudian turun dan terlihat menyebar sesuatu yang dibawa dari kantong plastik. Tidak lama setelah kedua orang itu pergi, atas nama curiga saya pun berhenti di depan terowongan casablanca. Dan benar saja, saya menemukan benda yang sama yang membuat ban sepeda motor saya beberapa malam lalu bocor, yakni besi yang diruncingkan menyerupai paku.

Setelah 4 malam melakukan penyelidikan, akhirnya saya berkesimpulan terlepas dari apakah mitos hantu terowongan casablanca benar atau tidak, namun secara pribadi saya sudah menemukan hantu terowongan casablanca yang sebenarnya. Hantu itu bukanlah kuntilanak merah atau hantu pria yang bunuh diri dengan mengunakan spanduk yang saya temukan, namun bagi saya hantu terowongan casablanca yang sesungguhnya adalah tukang tambal ban yang tidak jujur, yang menjalankan praktek merugikan seperti menebar paku dan merobek ban dalam saat tengah menambal ban yang bocor. Jadi jika anda melewati terowongan casablanca, selain harus berhati-hati dengan kehadiran hantu terowongan casablanca, ada baiknya berhati-hati dengan tukang tambal ban nakal yang bisa merugikan anda, terutama pengguna sepeda motor. Beberapa malam lalu, saat saya melintas di depan pemakaman tidak jauh dari terowongan casablanca, saya melihat masih ada tukang tambal ban disana, yang tengah membetulkan sebuah sepeda motor, melihat itu saya terbawa dengan kenangan penyelidikan yang saya lakukan, terlepas dari apakah tukang tambal ban itu sama dengan tukang tambal ban yang saya temui beberapa waktu lalu, namun atas nama kekesalan, malam itu pun saya berteriak…”tukang tambel ban setaaannnnn….”.

Alas Bonggan dan cerita kota gaib



 Alas Bonggan dan cerita kota gaib

 Pasca kejadian bus Pahala Kencana dan dua truk PT Varia Usaha, Semen Gresik nyasar di hutan Bonggan, Blora, Jawa Tengah, beragam cerita mistis terkuak satu persatu. Dikabarkan Alas Bonggan merupakan kota gaib yang ditinggali banyak mahluk gaib.

Kisah mistis itu mulai dari penyedia hiburan video yang mengaku disewa oleh warga, padahal warga mengaku tidak menyewa mereka, kelompok seniman yang seolah-olah menghibur warga di dalam hutan, hingga polisi yang nyasar hingga ke kuburan, bukan hal yang aneh bagi warga.

Peristiwa aneh yang menimpa bus Pahala Kencana dan dua truk terjadi pada Kamis (22/6) lalu. Awalnya ketiga kendaraan sedang melaju di Jalur Pantura berjalan lancar tanpa ada hambatan. Saat memasuki jalur Rembang-Juwana-Pati, jalanan macet total, sopir bus yang melihat ada truk di depannya berhenti, mencoba menyalip.

Namun karena kondisi jalan yang menanjak, kernet bus meminta sopir bus agar membiarkan truk mendaki. Setelah truk berhasil melalui tanjakan, sopir bus pun mencoba mendaki. Namun tiba-tiba mesin bus yang didominasi warna putih itu mendadak mati.

Karena mesin mati, sopir dan kernet memutuskan untuk turun dari bus. Ketika turun, keduanya terkejut, karena mereka sudah berada di tengah hutan yang di sekelilingnya dipenuhi pohon jati. Keduanya baru sadar kalau mereka sudah berada sekitar 35 kilometer jauhnya dari Jalur Pantura.

Dari cerita leluhur, Alas Bonggan merupakan kota gaib yang ditinggali banyak mahluk gaib. Hanya orang tertentu saja yang bisa melihat kota yang digambarkan besar dan megah itu. Selain itu, banyak orang yang kerap menggunakan daerah Alas Bonggan sebagai tempat mencari pesugihan.

Cerita mistis tentang Alas Bonggan juga dibenarkan oleh petugas Polsek Todanan Briptu Trio. Menurutnya, banyak cerita kendaraan yang tiba-tiba nyasar ke Alas Bonggan.

"Mereka pikir masih berada di jalur pantura. Tetapi yang terjadi justru berada di tengah hutan. Pohon jati besar di sekeliling bus. Sementara jalan tempat bus berada adalah jalan kecil, jalan kampung," kata Briptu Trio.

Kisah nenek misterius di terowongan Casablanca





Kisah nenek misterius di terowongan Casablanca
Bercerita tentang keangkeran Jakarta seakan tidak ada habisnya. Fenomena misterius menjadi cerita sehari-hari yang diterima masyarakat. Bahkan, sampai zaman modern, masih banyak yang mempercayai kisah-kisah mistis.Salah satu cerita mengenai sebuah keangkeran itu adalah Terowongan Casablanca yang menghubungkan Jalan Casablanca dan Jalan Prof Dr Satrio. Lokasi terowongan ini terletak di Kuningan, Jakarta Selatan dan merupakan salah satu jalan tersibuk.

Banyak cerita mistis yang dipercaya masyarakat menjadi penyebab jalan tersebut menjadi sangat angker. Jauh sebelum adanya pembangunan jalan Layang Non Tol yang dibangun Pemprov DKI, setiap memasuki tengah malam lokasi ini menjadi sosok menakutkan bagi sebagian orang.

Informasi yang dihimpun merdeka.com, di lokasi ini pernah beberapa kali terjadi kecelakaan yang dialami kendaraan bermotor, terutama roda dua. Bahkan, cerita mistis lokasi ini sempat difilmkan oleh Indika Entertainment yang disutradarai Nanang Istiabudi dengan judul yang sama.

Warga setempat, Sabran mengatakan, lokasi ini sudah semakin ramai sehingga tidak banyak masyarakat lagi yang mengetahui keangkeran tempat ini. Sepanjang jalur Casablanca menuju Tanah Abang selalu mengalami kemacetan parah.

Pria yang sehari-harinya menjaga perkuburan di TPU Karet Kuningan ini mengatakan sudah hampir tidak ada kejadian aneh di sekitar terowongan. Terutama kasus-kasus kecelakaan yang terjadi di dalam terowongan tersebut seperti yang terjadi jauh-jauh hari sebelumnya.

"Sudah tidak ada lagi yang mistis mas, apalagi jalanan sudah semakin ramai," kata dia kepada merdeka.com, Jumat (29/6).

Meski demikian, dia mengetahui ada beberapa cerita yang dapat membuat bulu kuduk merinding. Salah satunya mengenai keberadaan seorang nenek dan sosok anak kecil yang muncul di dalam terowongan itu.

Kira-kira empat abad lalu, sosok nenek itu masih berusia sangat belia dan mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari sejumlah pria. Tidak puas, beberapa orang menyeretnya dan memperkosanya di sebuah tempat. Usai melakukan perbuatannya, para pelaku lantas membuangnya di tempat kosong yang kini dibangun menjadi terowongan.

"Nenek ini lantas menyimpan dendam dan sangat benci sekali sama pria. Dalam benaknya, dia menganggap manusia adalah makhluk yang nista," cerita dia.

Tak sendirian, setiap kali menunjukkan keberadaannya, sosok misterius ini ditemani seorang anak kecil yang tidak diketahui penyebab kematiannya. "Dia muncul sama anak kecil," kata Sabran singkat.

Senin, 02 Desember 2013

Beragam Kisah Mistik Pendaki Gunung Semeru


Unung Kepolo dan Kalimati dilihat dari lereng Semeru (Foto: Hari/Okezone)

CERITA yang bisa menjadi pelajaran lainnya terjadi pada 2011-an. Ketika itu, ada rombongan pendaki dari Jawa Barat yang sedang ingin naik ke puncak Mahameru.

Mereka sengaja mendirikan tenda di kawasan Arcapadha agar lebih dekat menuju puncak Mahameru. Selama perjalanan ke Arcapadha, tidak ada hal-hal yang menonjol. Bahkan, sampai tengah malam dan beberapa anggota kelompok menuju puncak, tinggal tiga orang yang berada di tenda. Salah satunya adalah Nita.

Ia berada di tenda bersama seniornya. Hingga dini hari suasana masih khas hutan pinus di malam hari. Hewan malam juga sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Sampai sekira pukul 04.00 WIB, sayup-sayup Nita mendengar suara gamelan Jawa dari kejauhan atau dari kedalaman jurang Blank 75. Terdengar jauh, namun cukup jelas di telinga dengan durasi yang lumayan lama. Nita dan seniornya memilih diam di dalam tenda sambil menunggu rombongan turun dari puncak.

Namun, peristiwa lain terjadi ketika ada salah satu rombongan yang turun duluan berteriak ke tenda minta bantuan. Ia minta bantuan karena salah satu anggota perempuan kesurupan ketika melewati vegetasi terakhir atau daerah Kelik. Di Kelik, memang sering terjadi pendaki terjatuh, hilang, atau tersesat. Beberapa batu penanda in memoriam terpasang di sana.

Setelah sampai di Arcapadha, perempuan asal Kalimantan itu kesurupan dua jin dan mengenalkan dirinya dengan dua nama, laki-laki dan perempuan. “Satu mengaku bernama Pratiwi, satunya lagi lupa tapi selalu mau dipanggil Ganteng,” kata Nita kepada Okezone.

Seramnya, dua makhluk yang ‘masuk’ itu meminta raga temannya untuk ikut bersamanya. Mereka memberikan pilihan, perempuan itu atau Nita yang ikut. Nita mengaku langsung merinding, bergetar, dan belum berani lagi mendaki ke Semeru hingga sekarang.

Nita melanjutkan, setelah semua barang dan tenda dikemas, mereka akhirnya memilih untuk secepatnya turun menuju Kalimati. Sepanjang perjalanan, dia masih kerasukan, dan kembali sadar di Kalimati karena kelelahan.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Ranu Kumbolo. Di tengah-tengah perjalanan, perempuan tadi kesurupan lagi dan lari kencang serta meloncati pohon besar yang tumbang. Pendaratan dilakukan dengan dua kaki dan dua tangannya seperti kijang. Ia kemudian terkejar oleh rombongan lainnya. Mereka lalu mempercepat perjalanan ke Ranu Kumbolo.

Di Ranu Kumbolo, mereka memutuskan untuk bermalam lagi. Meski kelihatan sadar, kondisi perempuan tadi seperti masih dirasuki. Teman-temannya yang jaga di dalam satu tenda merasakan hawa panas. Bahkan, saat foto-foto di pagi harinya juga tatapan matanya tidak seperti biasa.

Perjalanan dilanjutkan ke Ranu Pane, tapi di tangah jalan, tepatnya setelah pos 1, perempuan itu kembali lepas dan berlari kencang seperti kijang, melompati pohon besar yang  melintang di tengah jalan. Anggota rombongan laki-laki mengejar semampunya karena khawatir hilang. Beruntung, dia akhirnya bisa terkejar dan dipegang oleh teman-temannya.

Menurut Nita, temannya tersebut masih kerasukan meski sudah di dalam kereta api menuju Jawa Barat, bahkan ia akhirnya diantar teman sesama daerahnya untuk pulang ke Kalimantan dan disembuhkan di tanah kelahirannya. Nita juga menceritakan jika saat temannya kesurupan di sekitar kawasan Kelik, dirinya sempat berpapasan dengan pendaki lain yang mengurungkan niat mendaki ke puncak.

Pendaki itu bilang jika ada yang mengancam kalau dirinya naik akan tewas di atas dengan tertimpa batu besar yang menggelinding dari atas. Ia memutuskan untuk kembali turun bersama rombongan Nita dan membatalkan ke puncak.

“Memang benar ada batu besar yang menggelinding dari atas,” ujar Nita.

Dari cerita teman-temannya, kemungkinan temannya yang kesurupan itu mempuncai ‘pegangan’ dan ingin dimiliki penghuni hutan Semeru, ada juga yang bilang temannya itu sering bengong, juga karena faktor haid.

Namun, semua gunung mempunyai misteri tersendiri, hendaknya mendaki dengan sopan dan tidak mengganggu apapun yang ada di setiap gunung yang didaki. Alam, jin, manusia, serta semua ekosistem di pegunungan adalah ciptaan Yang Maha Kuasa. Seyogyanya, selalu berdo’a dan ingat kepada-Nya, tidak berbicara kotor, serta tidak sombong tatkala sampai ke puncak gunung.