wentira merupakan lokasi yang berada di kebun kopi (lintas trans-sulawesi). Wentira sendiri menurut beberapa kesaksian orang-orang yang mengaku pernah ke sana mengatakan kalau wentira merupakan suatu kota yang sangat teramat indah dengan ciri khas warna kuning.
Namun yang sebenarnya sesuai dengan yang saya lihat langsung, wentira sebenarnya hanya daerah berhutan lebat, jauh dari mana-mana, di antara palu-parigi, di lintas jalan yang disebut orang sebagai trans-sulawesi. Pohon-pohon raksasa tumbuh di pinggir jalan, dengan bentuk batang besar, putih, cenderung lurus, menjulang sangat tinggi seakan ingin menggapai langit. Batang pohon itu begitu lurus, dan baru di bagian sangat atas di ketinggian, tumbuh dahan dan cabangnya dengan daun-daun yang menjadi sangat kecil-kecil kalau dilihat dari bawah. Konon, tak ada seorang pun berani menebang pohon seperti itu.
Namun yang sebenarnya sesuai dengan yang saya lihat langsung, wentira sebenarnya hanya daerah berhutan lebat, jauh dari mana-mana, di antara palu-parigi, di lintas jalan yang disebut orang sebagai trans-sulawesi. Pohon-pohon raksasa tumbuh di pinggir jalan, dengan bentuk batang besar, putih, cenderung lurus, menjulang sangat tinggi seakan ingin menggapai langit. Batang pohon itu begitu lurus, dan baru di bagian sangat atas di ketinggian, tumbuh dahan dan cabangnya dengan daun-daun yang menjadi sangat kecil-kecil kalau dilihat dari bawah. Konon, tak ada seorang pun berani menebang pohon seperti itu.
Cerita mengenai keberadaa komunitas jin uwentira beredar cukup santer di kalangan masyarakat palu. Mendengar kata uwentira atau wentira, mereka merujuk pada cerita, kisah maupun mitos soal keberadaan komunitas yang tak kasat mata ini. Hanya sedikit orang yang bisa melihatnya bahkan bisa berkomunikasi dengan warga uwentira yang sering muncul bahkan di pasar-pasar di palu dan sekitarnya. Kawasan wentira ini oleh kalangan paranormal di indonesia, memang dikenal sebagai salah satu wilayah paling angker di seluruh pelosok nusantara
demi menjawab rasa penasaran banyak pengunjung, saya ingin membagikan cerita 3 teman saya berikut ini. Kebetulan mereka saya kenal karena bertemu langsung :
demi menjawab rasa penasaran banyak pengunjung, saya ingin membagikan cerita 3 teman saya berikut ini. Kebetulan mereka saya kenal karena bertemu langsung :
1. Cerita sulwan dase
to wentira (ditulis uwentira), demikian masyarakat palu menyebut komunitas ini. Terletak disebuah kawasan yang bernama wentira. Orang toraja kuno menyebutnya to wae ntira. Menurut beberapa kawan menceritakan pengalaman mereka saat bertemu dgn orang2 to wentira. Katanya, kita seolah-olah terombang-ambing diantara dunia nyata dan dunia maya, rasionalitas, dan supranatural. Bingung bercampur takjub. Antara percaya dan tidak percaya.
Menurut mereka yang pernah ke kota wentira, kota itu sangat modern, dgn peradabana yang sangat luar biasa. Semua jenis kendaraan ada disana (termasuk mrt). Masyarakatnya makmur dan serba berada. Yang menjadi persoalan adalah, pintu masuk ke kota tsb. Hampir tak satu orang pun bisa menjelaskn secara pasti lokasi jalan masuk. Beberapa menjelaskna bhw pintu masuk dgn kendaraan roda dua dan mobil adalah melalui sebuah jembatan beratap. Jembatan ini sebenarnya menjembatani sebuah sungai yg membentang. Secara logika, bila kita masuk ke ujung satu pastilah bisa tiba di ujung satunya. Namun keanehan terjadi. Kadang2 ketika sebuah mobil memasuki ujung jembatan, mobil itu tdk pernah lagi keluar di ujung satunya. Beberapa hari kemudian, barlah pengendara mobil itu bercerita bhw mereka baru saja pulang dari kota wentira, di mana segala sesuatunya ada disana.
Wowpersoalannya, di bagian mana dari jembatan itu yg menjadi pintu masuknya? Sebab mobil tsb ketika memasuki jembatan, menghilang begitu saja dari pandangan mata.sewaktu saya bertanya kepada beberap kawan yg pernah kesana, mengatakan, tempat itu sangat luar biasa. Namun tdk ada lagi yg berani kesana
Menurut mereka yang pernah ke kota wentira, kota itu sangat modern, dgn peradabana yang sangat luar biasa. Semua jenis kendaraan ada disana (termasuk mrt). Masyarakatnya makmur dan serba berada. Yang menjadi persoalan adalah, pintu masuk ke kota tsb. Hampir tak satu orang pun bisa menjelaskn secara pasti lokasi jalan masuk. Beberapa menjelaskna bhw pintu masuk dgn kendaraan roda dua dan mobil adalah melalui sebuah jembatan beratap. Jembatan ini sebenarnya menjembatani sebuah sungai yg membentang. Secara logika, bila kita masuk ke ujung satu pastilah bisa tiba di ujung satunya. Namun keanehan terjadi. Kadang2 ketika sebuah mobil memasuki ujung jembatan, mobil itu tdk pernah lagi keluar di ujung satunya. Beberapa hari kemudian, barlah pengendara mobil itu bercerita bhw mereka baru saja pulang dari kota wentira, di mana segala sesuatunya ada disana.
Wowpersoalannya, di bagian mana dari jembatan itu yg menjadi pintu masuknya? Sebab mobil tsb ketika memasuki jembatan, menghilang begitu saja dari pandangan mata.sewaktu saya bertanya kepada beberap kawan yg pernah kesana, mengatakan, tempat itu sangat luar biasa. Namun tdk ada lagi yg berani kesana
2. Cerita les kalatiku
saya ingat suatu kejadian aneh yang saya dengar dari bapak saya sendiri. Waktu itu bapak mempunyai proyek di daerah lokasi wentira. Niatnya sih jalan2 di jembatan itu tapi pas memasuki mulut jembatan menurut teman proyeknya mobil truk yang pakai teman saya dan supirnya tiba2 hilang seakan2 di telan oleh jembatan itu. Terus terang ini tidak masuk di akal tapi kenyataan terjadi. Tapi sayang teman kantor sya ini tidak mau menceritakannya pak jadi jujur saya juga jadi penasaran dengan cerita teman saya yang katanya kota itu luar biasa modern. Yah antara kenyataan dan fiksi.jadi bingung
3. Kesaksian ps patandung
to wentira menurut orang kaili (suku asli di sulteng) ada di sekitar kebun kopi ( jl poros tawaeli toboli ) di jalan poros tersebut ada satu jembatan yang masih ada sampai sekarang. Konon katanya, masih buatan belanda. Di sampingnya ada satu jembatan jembatan beton yang digunakan konon tahun 1980-an setiap kendaraan yg lewat wajib memberi kode lampu atau setidaknya klakson sebagai tanda permisi mau lewat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar