Senin, 11 Februari 2013

||Hantu Nenek Gantung Diri|| RTA



Saya tinggal di salah satu desa di wilayah Jawa Tengah. Di daerah tempat tinggal saya ada cerita yang diceritakan dari mulut ke mulut tentang seorang nenek, yaitu suwargi (almarhumah) Mbah Parto yang gantung diri dan sampai saat ini arwahnya gentayangan dan sering mengganggu warga.

Sekitar tahun 1970-an, seorang wanita, yaitu Mbah Parto ditemukan tewas gantung diri di rumahnya. Konon karena putus asa tak mampu memiliki keturunan dan ditinggalkan suaminya, wanita tersebut memilih untuk mengakhiri hidupnya. Sejak hari itu, warga di desaku sering diganggu oleh penampakan seorang wanita tua yang menyerupai suwargi Mbah Parto. Beberapa peristiwa kesurupan terjadi berturut-turut akibat warga yang mencoba "membersihkan" rumah berikut areal kebun di sekitar bekas rumah suwargi Mbah Parto.

Warga pun sering melihat penampakannya, yaitu dengan wujud seorang wanita tua, berambut berantakan dengan mata melotot dan lidah menjulur. Seolah tak peduli waktu, setiap menjelang pukul 12 siang pun para buruh tembakau yang bekerja di "oven" di sebelah areal rumah Mbah Parto pun kena getahnya.

Suatu petang Ibu Y yang tinggal di kontrakan dekat bekas rumah suwargi Mbah Parto mengalami kesurupan. Wajah Ibu Y berubah menekuk, dengan mata melotot dan beliau tertawa terkikik khas nenek-nenek. Beliau pun segera dipanggilkan "orang pintar".

Setelah dirituali, Ibu Y berceloteh dengan suara yang berbeda, suara Ibu Y serak sedikit tersendat-sendat seperti orang dicekik, "Wegah lunga aku, salahe, ben, mati sisan yo ra popo bocah iki. Sapa wingi sing nyoba arep ngobong omahku? ngobrak-abrikmomahku?" (Saya tidak mau pergi, salah sendiri, biar, mati sekalian tidak apa-apa anak ini. Siapa yang kemarin mencoba membakar rumahku? Mengobrak-abrik rumahku?).

Orang pintar itu pun membaca beberapa ayat dan doa-doa. Menjelang tengah malam tiba-tiba Ibu Y berteriak kesakitan dan pingsan. Tak berapa lama, beliau bangun dan bertanya, "Iki dho ngopo? Thek aku dirubung wong akeh?" (Ini ada apa? Kok saya dikerumuni banyak orang?).

Semenjak kejadian itu, tidak ada seorang pun berani mencoba membersihkan kebun dan rumah suwargi Mbah Parto. Sesekali, para buruh tembakau masih melihat sesosok wanita tua dengan rambut berantakan, mata melotot dan lidah terjulur berdiri di areal rumah Mbah Parto... sampai saat ini...,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar