Sabtu, 16 Februari 2013

Misteri Dibalik Goa Jepang Pantai Lakey


 
Dibalik tenarnya pantai Lakey di mata dunia sebagai tempat berselancar terbaik kedua dunia, setelah Hawaii America, ternyata terdapat sebuah misteri yang terus diungkap. Di mana, sekitar 800 meter dari pantai Lakey, terdapat sebuah goa peninggalan Jepang. Goa Jepang yang puluhan tahun ditemukan seorang warga setempat itu, baru mulai digali tahun 2010 lalu. Di mana, kondisi goa sudah banyak yang tertutup batu-batu besar dan sudah tertimbun akar pohon-pohon besar.

“ Saat ada TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) tahun 2010 lalu, dilakukan penggalian dan berhasil dikelurkan sedikitnya 8 truk batu-batu besar dari dalam goa. Di dalam goa terlihat ada tangga sebanyak 69 buah, barak senjata, gudang perbekalan dan lainnya. Sebelum digali, goa itu hanya berukuran kecil dan kita membungkuk saat akan masuk. Goa juga hanya satu jalur dan jalur itupun tertutup bongkahan batu besar,” kata salah seorang warga setempat, Mahmud, kepada Reporter Global FM Lombok, Sabtu (16/7).

Dari pengakuan orang tua terdahulu yang juga pernah mengerjakan pembuatan goa Jepang tersebut, di dalam goa ada kamar komendan, kamar staff, kamar prajurit yang luas dan beberapa kamar pertahanan. Disebutkan juga, dahulu jalur ke dalam goa, dilalui truk dan kendaraan roda empat. Tapi jalur dalam goa saat ditemukan sangat kecil, sehingga perlu dilakukan penggalian lebih banyak dari kalangan archeology. Selain itu, kamar-kamar tersebut belum ditemukan, karena jalur goa tertutup bebatuan.

Bukit di Dusun Ncangga Desa Hu’u Kecematan Hu’u Dompu itu, dijadikan sebagai benteng pertahanan Jepang. Dari atas goa ditemukan pos pengintaian yang menghadap ke laut. Sebab, pantai Lakey diperkirakan menjadi tempat pelabuhan tentara Jepang dan tempat pengiriman rempah-rempah, makanan dan persenjataan. Saat ditemukan goa Jepang itu, tidak sedikit masyarakat yang melakukan penggalian dan menjarah, karena diduga terdapat harta karun yang ditinggalkan tentara Jepang.

Pernah juga lanjutnya, ditemukan seorang wisatawan asal Jepang yang membawa sebuah peta dan menelusuri goa Jepang. Diduga peta itu berasal dari pemberian pejabat atau mantan tentara Jepang yang sudah meninggal. Kemungkinan juga peta itu menunjukkan lokasi dimana harta karun yang ditinggalkan tentara Jepang. Memang berbagai misteri dari kumpulan cerita-cerita orang tua dulu tentang keberadaan goa Jepang perlu ditelusuri pemerintah atau pihak terkait lainnya.

“ Kita tidak boleh bangga, di daerah kita ditemukan goa Jepang. Sebab, dibalik goa Jepang, ada cerita dan pengorbanan rakyat atau nenek moyang kita yang dipekerjapaksakan untuk membuat goa Jepang itu. Kita tidak tahu berapa nyawa dari nenek moyang kita yang menjadi korban. Tapi dengan ditemukan dan digali keberadaan goa Jepang itu, kita bisa menapak tilas sejarah, kemudian menghormati dan mengenang perjuangan para pejuang bangsa,” tegasnya.

Ke depan, goa Jepang perlu ditata menjadi sebuah obyek wisata, selain pantai Lakey. Bisa saja menjadi obyek wisata out bond yang menantang dan perlu ditakar beberapa ekor kijang sebagai icon dari NTB. Goa Jepang juga perlu diperkenalkan kepada para siswa, baik pramuka, kemah bhakti dan pelajaran luar sekolah, sehingga mengenal sejarah goa Jepang di daerahnya. Pada gilirannya, para guide juga perlu dipersiapkan untuk bisa menjelaskan secara mendetail keberadaan goa Jepang kepada setiap wisatawan yang datang untuk berkunjung. (ozi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar