Penulis : Nurwindo
Perlahan kepala pelaku akan terpisah dari badannya disertai dengan isi perut dan jeroannya. Kepala yang terpisah dengan badannya itu segera terbang menyerupai bola api......
Apabila kita mendengar kata Anton, tentu pikiran kita langsung tertuju kepada nama orang. Namun kali ini bukan Anton nama orang yang dimaksud. Anton disini tidak jauh beda dengan leak di Bali, Palasik di Padang atau Kunyang di Kalimantan. Anton merupakan salah satu sisi mistis pulau Bangka dimana seorang manusia menghamba pada sisi kegelapan yang dikolaborasikan dengan sebuah ilmu yang juga ditujukan untuk menguatkan ilmunya.
Pelaku Anton bisa seorang laki-laki maupun wanita dan dalam melakukan aksinya ia akan menghisap darah bayi yang baru lahir. Tujuan dari ilmu semacam ini selain untuk 'mengekalkan' ilmu yang ia miliki juga agar pelaku tetap awet muda. Oleh karena itu, kebutuhannya akan darah bayi menjadi mutlak, sebab bila ia tidak menghisap darah dalam waktu tertentu maka wajahnya menjadi keriput seperti kakek-kakek atau nenek-nenek. Ia akan terlihat lebih tua dari usia sesungguhnya.
Tidak banyak orang yang tahu bagaimana cara mendapatkan ilmu ini. Hanya orang-orang tertentu saja yang paham tentang proses untuk menjadi Anton. Mas Apriz, 28 tahun, salah seorang spiritualis muda asal Riau mengungkapkan kepada penulis kalau ritual menjadi Anton bersifat sangat rahasia dan hanya orang-orang tertentu saja yang menguasai lelaku dan tata caranya. "Kalau bagaimana Anton melakukan aksinya, sudah banyak orang yang tahu Mas," ungkap lelaki yang murah senyum ini.
Menurut Apriz, setelah seseorang mendapatkan ilmu ini, dalam melakukan aksinya ia akan melakukan sedikit ritual. Biasanya ritual dilakukan dalam kamar khusus ataupun di bawah rimbunan batang bambu. Seseorang yang telah mendapatkan ilmu ini, dalam melakukan aksinya akan menggulung tubuhnya dengan tikar yang terbut dari anyaman daun pandan. Tentu saja sebelumnya diawali dengan ritual pembakaran kemenyan dan perapalan mantra.
Setelah itu, perlahan-lahan kepala sang pelaku akan terpisah dari badannya disertai dengan isi perut berikut jeroannya. Kepala yang telah terpisah dengan badannya ini akan segera terbang menembus atap rumah atau rimbunnya dedaunan tanpa merusaknya.
Masih menurut Apriz dan berdasarkan kesaksian beberapa orang yang pernah bertemu Anton, biasanya kepala yang telah terpisah dari badannya itu akan terbang dalam wujud bola api yang selanjutnya akan mencari mangsa bayi yang baru lahir untuk dihisap darahnya secara gaib.
Bola api itu hanya akan terlihat pada saat ia tidak sedang menghisap darah atau pada saat dalam perjalanan saja. Apabila ia sedang berada di atas rumah korbannya untuk menghisap darah, maka ia tidak dapat dilihat. Tahu-tahu keesokkan harinya sang korban akan sakit atau bahkan meninggal dunia dengan kulit pucat seperti kehabisan darah. Selama menjalankan aksinya, wajah Anton sendiri tidak berubah, masih dalam wujud asli sang pelaku.
Menurut Dewo, 28 tahun, salah seorang saksi yang pernah melihat Anton. Pada saat belum menghisap darah, bola api itu akan berwarna kuning kemerah-merahan. Namun apabila ia telah berhasil menghisap darah maka warnanya berubah menjadi merah darah. Bahkan, sering kali darah-darah beku berjatuhan ke tanah atau jalan yang ia lewati. Setelah selesai mengisap darah, kepala dan isi perutnya akan kembali bersatu dengan badan yang tadi ia tinggalkan. Kepala dan badannya harus sudah bersatu sebelum fajar tiba. Kalau tidak, ia akan terbakar.
Mengenai bagaimana tanda-tanda bayi yang diganggu Anton, Dewo menjelaskan. "Biasanya, kalau bayi sering menangis ketakutan sambil tatapannya melihat ke atas, itu menandakan tanda-tanda kalau ia sedang diganggu Anton. Naluri bayi biasanya jauh lebih peka dibandingkan naluri kita mengingat bayi relatif lebih bersih dibandingkan kita orang dewasa,"
Saat disinggung bagaimana cara melawan Anton yang sedang mengganggu bayi, dengan lugas Dewo menjelaskan, "Saya yakin, menjadikan Allah SWT sebagai pelindung merupakan jalan terbaik untuk membentengi diri kita dari kejahatan iblis, jin dan manusia jahat."
Saat ditanya tentang amalan yang lebih spesifik, ia melanjutkan. "Ayat Kursyi dan Yaasin akan mampu mengalahkan mereka. Yang penting pada saat tanda-tanda bayi kita diganggu Anton, kita ada di dekatnya sambil membaca ayat-ayat Allah berulang-ulang sampai bayi kita tenang kembali. Intinya berlindung sajalah kepada Allah Yang Maha Pelindung. Saya yakin, tidak akan ada yang bisa mencelakai kita. Selain itu, senjata-senjata tajam kecil dari baja putih yang diletakkan di kolong tempat tidur ditakuti oleh Anton."
Menurut beberapa orang narasumber (identitasnya minta disamarkan) yang berhasil penulis temui, orang yang telah menjadi Anton biasanya akan memiliki tanda berupa garis melingkar di lehernya. Garis ini merupakan batas terpisahnya kepala dan badan pada saat ia berubah menjadi Anton. Terkadang tanda seperti ini diturunkan juga kepada salah seorang anaknya. Namun dengan bantuan orang pintar dan dengan media daun tertentu, ciri ini bisa dihilangkan.
Masih menurut sumber tadi, Anton paling takut dengan beling dan daun nanas. Biasanya pada saat ia sedang mencari korban itulah Anton banyak terbunuh. Orang-orang yang telah mengincarnya akan memasukkan beling ataupun daun nanas ke dalam badan yang ia tingkalkan sehingga pada saat ia kembali, sudah dapat dipastikan kalau ia akan mati mengenaskan.
Kalu mau dihitung, akan ditemukan puluhan bahkan ratusan kesaksian kasus Anton. Dari begitu banyak cerita yang mengerikan, ada beberapa cerita yang penulis anggap cukup bisa mewakili. Ririn, 26 tahun, seorang teman penulis pernah mengalami kejadian yang mengerikan. Pada suatu malam, rumah mereka kedatangan seorang tamu wanita yang mengaku kemalaman. Karena iba, keluarga Ririn pun mengijinkannya untuk bermalam.
Ketika pada malam harinya Ririn menjenguk sang tamu di dalam kamar, betapa terkejutnya ia, karena hanya mendapati badan tamunya tanpa kepala. Untung saja ia kuat dan tidak pingsan meskipun malam itu tak bisa tidur karena ketakutan.
Keesokan harinya ketika sang tamu bangun Ririn melihat keadaan tamunya jauh lebih cantik daripada kemarin dan ia selalu mengenakan selendang di lehernya untuk menutupi goresan melingkar tanda kalau ia adalah Anton.
Sementara itu, Apriz yang penulis temui pun sempat menuturkan kalau pernah ada Anton yang tersangkut kawat pagar berduri. "Anton memang termasuk yang suka terbang rendah. Paling tinggi hanya beberapa meter saja di atas pohon kelapa. Karena itu, jangan heran kalau banyak dijumpai Anton yang tersangkut tak sengaja di pagar kawat berduri seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu."
Ceritanya Anton itu tersangkut di pagar duri dekat tempat tinggal Apriz. Karena tak bisa melepaskan diri, iapun merintih meminta tolong. Beberapa orang yang mendengar segera berdatangan. Namun betapa terkejutnya mereka saat tahu kalau yang meminta tolong itu adalah Anton yang hanya berupa kepala dan jeroannya saja. Untung mereka semua masih berbaik hati. Mereka mau membebaskan Anton dari kawat duri dengan syarat ia tidak lagi mengganggu orang. Setelah Anton itu menyetujui, merekapun segera melepaskannya.
Lain lagi cerita Koko, 24 tahun. Saat ditemui Penulis, Koko menuturkan cerita yang berbeda. Beberapa waktu yang lalu, segerombolan anak muda sedang berkumpul di perempatan jalan. Tiba-tiba saja ada bola api yang terbang rendah di dekat mereka. Seorang dari mereka yang tergolong berani langsung mengambil batu dan melemparnya. Entah sedang apes atau bagaimana, batu itu tepat mengenainya. Kontan saja, bola api itu jatuh ke tanah dan berubah kembali menjadi kepala manusia. Namun tak lama kemudian kepala itu kembali terbang dalam wujud bola api.
Dari sekian banyak cerita yang menyeramkan seputar Anton, cerita Dewo mungkin yang paling mengerikan. Beberapa waktu lalu pernah ada seorang laki-laki yang mengamalkan ilmu ini dan menjadi Anton. Ia sendiri pada waktu itu telah memiliki seorang istri yang tentu saja keberatan bila suaminya menempuh ilmu sesat seperti itu. Namun apa boleh buat karena nafsu ngelmu yang tak bisa ditawar-tawar, lelaki itu tak pernah menggubris peringatan istrinya. Sudah banyak yang menjadi korbannya. Namun masyarakat sekitar tak tahu kalau ia yang ternyata menjadi Anton.
Karena tak tahan dengan tingkah suaminya, suatu malam saat sang suami telah menjadi Anton, dengan berlinang air mata, ia memasuki bilik khusus, tempat biasa suaminya menjadi Anton. Di dalam bilik ia melihat badan suaminya tanpa kepala terbungkus tikar daun pandan dalam posisi berdiri.
Dengan keberanian yang dikumpulkan, iapun membalikan badan suaminya yang semula berhadapan menjadi membelakangi dirinya. Kemudian pada saat kepala suaminya kembali, ia tidak memperhatikan posisi badan yang telah dirubah oleh istrinya sendiri sehingga pada waktu ia menyatukan kepala dan badan, ia berada pada posisi terbalik.
Keesokan harinya tersiar kabar kalau suaminya meninggal dunia dan betapa terkejutnya masyarakat waktu itu ketika melihat posisi jenazah yang meninggal dengan kepala menghadap ke belakang. Barulah mereka tahu tentang apa yang terjadi sesungguhnya. "Berdoa sajalah, semoga kita dilindungi Allah SWT dari kejahatan-kejahatan seperti ini," lanjut Dewo menutup pembicaraan.
Perlahan kepala pelaku akan terpisah dari badannya disertai dengan isi perut dan jeroannya. Kepala yang terpisah dengan badannya itu segera terbang menyerupai bola api......
Apabila kita mendengar kata Anton, tentu pikiran kita langsung tertuju kepada nama orang. Namun kali ini bukan Anton nama orang yang dimaksud. Anton disini tidak jauh beda dengan leak di Bali, Palasik di Padang atau Kunyang di Kalimantan. Anton merupakan salah satu sisi mistis pulau Bangka dimana seorang manusia menghamba pada sisi kegelapan yang dikolaborasikan dengan sebuah ilmu yang juga ditujukan untuk menguatkan ilmunya.
Pelaku Anton bisa seorang laki-laki maupun wanita dan dalam melakukan aksinya ia akan menghisap darah bayi yang baru lahir. Tujuan dari ilmu semacam ini selain untuk 'mengekalkan' ilmu yang ia miliki juga agar pelaku tetap awet muda. Oleh karena itu, kebutuhannya akan darah bayi menjadi mutlak, sebab bila ia tidak menghisap darah dalam waktu tertentu maka wajahnya menjadi keriput seperti kakek-kakek atau nenek-nenek. Ia akan terlihat lebih tua dari usia sesungguhnya.
Tidak banyak orang yang tahu bagaimana cara mendapatkan ilmu ini. Hanya orang-orang tertentu saja yang paham tentang proses untuk menjadi Anton. Mas Apriz, 28 tahun, salah seorang spiritualis muda asal Riau mengungkapkan kepada penulis kalau ritual menjadi Anton bersifat sangat rahasia dan hanya orang-orang tertentu saja yang menguasai lelaku dan tata caranya. "Kalau bagaimana Anton melakukan aksinya, sudah banyak orang yang tahu Mas," ungkap lelaki yang murah senyum ini.
Menurut Apriz, setelah seseorang mendapatkan ilmu ini, dalam melakukan aksinya ia akan melakukan sedikit ritual. Biasanya ritual dilakukan dalam kamar khusus ataupun di bawah rimbunan batang bambu. Seseorang yang telah mendapatkan ilmu ini, dalam melakukan aksinya akan menggulung tubuhnya dengan tikar yang terbut dari anyaman daun pandan. Tentu saja sebelumnya diawali dengan ritual pembakaran kemenyan dan perapalan mantra.
Setelah itu, perlahan-lahan kepala sang pelaku akan terpisah dari badannya disertai dengan isi perut berikut jeroannya. Kepala yang telah terpisah dengan badannya ini akan segera terbang menembus atap rumah atau rimbunnya dedaunan tanpa merusaknya.
Masih menurut Apriz dan berdasarkan kesaksian beberapa orang yang pernah bertemu Anton, biasanya kepala yang telah terpisah dari badannya itu akan terbang dalam wujud bola api yang selanjutnya akan mencari mangsa bayi yang baru lahir untuk dihisap darahnya secara gaib.
Bola api itu hanya akan terlihat pada saat ia tidak sedang menghisap darah atau pada saat dalam perjalanan saja. Apabila ia sedang berada di atas rumah korbannya untuk menghisap darah, maka ia tidak dapat dilihat. Tahu-tahu keesokkan harinya sang korban akan sakit atau bahkan meninggal dunia dengan kulit pucat seperti kehabisan darah. Selama menjalankan aksinya, wajah Anton sendiri tidak berubah, masih dalam wujud asli sang pelaku.
Menurut Dewo, 28 tahun, salah seorang saksi yang pernah melihat Anton. Pada saat belum menghisap darah, bola api itu akan berwarna kuning kemerah-merahan. Namun apabila ia telah berhasil menghisap darah maka warnanya berubah menjadi merah darah. Bahkan, sering kali darah-darah beku berjatuhan ke tanah atau jalan yang ia lewati. Setelah selesai mengisap darah, kepala dan isi perutnya akan kembali bersatu dengan badan yang tadi ia tinggalkan. Kepala dan badannya harus sudah bersatu sebelum fajar tiba. Kalau tidak, ia akan terbakar.
Mengenai bagaimana tanda-tanda bayi yang diganggu Anton, Dewo menjelaskan. "Biasanya, kalau bayi sering menangis ketakutan sambil tatapannya melihat ke atas, itu menandakan tanda-tanda kalau ia sedang diganggu Anton. Naluri bayi biasanya jauh lebih peka dibandingkan naluri kita mengingat bayi relatif lebih bersih dibandingkan kita orang dewasa,"
Saat disinggung bagaimana cara melawan Anton yang sedang mengganggu bayi, dengan lugas Dewo menjelaskan, "Saya yakin, menjadikan Allah SWT sebagai pelindung merupakan jalan terbaik untuk membentengi diri kita dari kejahatan iblis, jin dan manusia jahat."
Saat ditanya tentang amalan yang lebih spesifik, ia melanjutkan. "Ayat Kursyi dan Yaasin akan mampu mengalahkan mereka. Yang penting pada saat tanda-tanda bayi kita diganggu Anton, kita ada di dekatnya sambil membaca ayat-ayat Allah berulang-ulang sampai bayi kita tenang kembali. Intinya berlindung sajalah kepada Allah Yang Maha Pelindung. Saya yakin, tidak akan ada yang bisa mencelakai kita. Selain itu, senjata-senjata tajam kecil dari baja putih yang diletakkan di kolong tempat tidur ditakuti oleh Anton."
Menurut beberapa orang narasumber (identitasnya minta disamarkan) yang berhasil penulis temui, orang yang telah menjadi Anton biasanya akan memiliki tanda berupa garis melingkar di lehernya. Garis ini merupakan batas terpisahnya kepala dan badan pada saat ia berubah menjadi Anton. Terkadang tanda seperti ini diturunkan juga kepada salah seorang anaknya. Namun dengan bantuan orang pintar dan dengan media daun tertentu, ciri ini bisa dihilangkan.
Masih menurut sumber tadi, Anton paling takut dengan beling dan daun nanas. Biasanya pada saat ia sedang mencari korban itulah Anton banyak terbunuh. Orang-orang yang telah mengincarnya akan memasukkan beling ataupun daun nanas ke dalam badan yang ia tingkalkan sehingga pada saat ia kembali, sudah dapat dipastikan kalau ia akan mati mengenaskan.
Kalu mau dihitung, akan ditemukan puluhan bahkan ratusan kesaksian kasus Anton. Dari begitu banyak cerita yang mengerikan, ada beberapa cerita yang penulis anggap cukup bisa mewakili. Ririn, 26 tahun, seorang teman penulis pernah mengalami kejadian yang mengerikan. Pada suatu malam, rumah mereka kedatangan seorang tamu wanita yang mengaku kemalaman. Karena iba, keluarga Ririn pun mengijinkannya untuk bermalam.
Ketika pada malam harinya Ririn menjenguk sang tamu di dalam kamar, betapa terkejutnya ia, karena hanya mendapati badan tamunya tanpa kepala. Untung saja ia kuat dan tidak pingsan meskipun malam itu tak bisa tidur karena ketakutan.
Keesokan harinya ketika sang tamu bangun Ririn melihat keadaan tamunya jauh lebih cantik daripada kemarin dan ia selalu mengenakan selendang di lehernya untuk menutupi goresan melingkar tanda kalau ia adalah Anton.
Sementara itu, Apriz yang penulis temui pun sempat menuturkan kalau pernah ada Anton yang tersangkut kawat pagar berduri. "Anton memang termasuk yang suka terbang rendah. Paling tinggi hanya beberapa meter saja di atas pohon kelapa. Karena itu, jangan heran kalau banyak dijumpai Anton yang tersangkut tak sengaja di pagar kawat berduri seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu."
Ceritanya Anton itu tersangkut di pagar duri dekat tempat tinggal Apriz. Karena tak bisa melepaskan diri, iapun merintih meminta tolong. Beberapa orang yang mendengar segera berdatangan. Namun betapa terkejutnya mereka saat tahu kalau yang meminta tolong itu adalah Anton yang hanya berupa kepala dan jeroannya saja. Untung mereka semua masih berbaik hati. Mereka mau membebaskan Anton dari kawat duri dengan syarat ia tidak lagi mengganggu orang. Setelah Anton itu menyetujui, merekapun segera melepaskannya.
Lain lagi cerita Koko, 24 tahun. Saat ditemui Penulis, Koko menuturkan cerita yang berbeda. Beberapa waktu yang lalu, segerombolan anak muda sedang berkumpul di perempatan jalan. Tiba-tiba saja ada bola api yang terbang rendah di dekat mereka. Seorang dari mereka yang tergolong berani langsung mengambil batu dan melemparnya. Entah sedang apes atau bagaimana, batu itu tepat mengenainya. Kontan saja, bola api itu jatuh ke tanah dan berubah kembali menjadi kepala manusia. Namun tak lama kemudian kepala itu kembali terbang dalam wujud bola api.
Dari sekian banyak cerita yang menyeramkan seputar Anton, cerita Dewo mungkin yang paling mengerikan. Beberapa waktu lalu pernah ada seorang laki-laki yang mengamalkan ilmu ini dan menjadi Anton. Ia sendiri pada waktu itu telah memiliki seorang istri yang tentu saja keberatan bila suaminya menempuh ilmu sesat seperti itu. Namun apa boleh buat karena nafsu ngelmu yang tak bisa ditawar-tawar, lelaki itu tak pernah menggubris peringatan istrinya. Sudah banyak yang menjadi korbannya. Namun masyarakat sekitar tak tahu kalau ia yang ternyata menjadi Anton.
Karena tak tahan dengan tingkah suaminya, suatu malam saat sang suami telah menjadi Anton, dengan berlinang air mata, ia memasuki bilik khusus, tempat biasa suaminya menjadi Anton. Di dalam bilik ia melihat badan suaminya tanpa kepala terbungkus tikar daun pandan dalam posisi berdiri.
Dengan keberanian yang dikumpulkan, iapun membalikan badan suaminya yang semula berhadapan menjadi membelakangi dirinya. Kemudian pada saat kepala suaminya kembali, ia tidak memperhatikan posisi badan yang telah dirubah oleh istrinya sendiri sehingga pada waktu ia menyatukan kepala dan badan, ia berada pada posisi terbalik.
Keesokan harinya tersiar kabar kalau suaminya meninggal dunia dan betapa terkejutnya masyarakat waktu itu ketika melihat posisi jenazah yang meninggal dengan kepala menghadap ke belakang. Barulah mereka tahu tentang apa yang terjadi sesungguhnya. "Berdoa sajalah, semoga kita dilindungi Allah SWT dari kejahatan-kejahatan seperti ini," lanjut Dewo menutup pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar